Sabtu, 09 Februari 2019

Target Program Biodiesel B20

Penyaluran bahan bakar biodiesel 20% atau yang biasa disebut B20 mengalami sejumlah kendala dalam pendistribusiannya pada januari 2019 dikarenakan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, sehingga menghambat mobilitas penyaluran dan penggunaan bahan bakar alternatif B20.
B20
B20

Pemerintah telah menyatakan bahwa dalam penyaluran biodiesel 20% (B20) januari 2019 hanya mampu mencapai sekitar 89% hal ini dikarenakan faktor cuaca yang buruk seperti ombak laut yang tinggi sehingga menimbulkan cukup banyak maslaha pada aktivitas penyaluran bahan bakar melalui jalur laut. Meskipun mengalami hambatan pada bulan januari 2019, pendistribusian bahan bakar alternatif B20 terlihat mulai berjalan optimal melalui sebanyak 29 titik penyaluran, sehingga tingkat keberhasilan pendistribusian B20 telah mencapai 92% hingga tanggal 7 Februari 2019 yang lalu.

Bahan bakar B20 adalah bahan bakar alternatif pengganti solar sebagai upaya pemerintah dalam mengendalikan dan meminimalisir penggunaan impor solar secara berlebih. Program B20 juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian energi agar tidak terus bergantung pada impor solar yang dapat meningkatkan defisit neraca dagang nasional. 

Elektabilitas Jokowi Unggul

Elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan besar jika dibandingkan dengan rivalnya dalam pemilihan presiden 2019. Pasca debat pertama yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum pada bulan januari yang lalu, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin mengalami kenaikan elektabilitas sebanyak 2,1%.
Elektabilitas Jokowi
Elektabilitas Jokowi

Sehingga elektabiltas Jokowi setelah debat pertama menjadi 54,1% terpaut cukup jauh dan tinggi dari elektabilitas pasnagan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang hanya mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 0,7% sehingga menjadi 31%. Dengan demikian berarti bahawa jarak keuanggulan elektbailitas Jokowi terpaut lebih dari 20% suara. Sementara itu, publik atau responden yang tidak dan belum menentukan pilihannya mengalami penurunan menjadi sebesar 14,9%.

Tingginya tingkat kepercayaan publik atas kinerja Jokowi menjadi penopang utama dalam kenaikan elektabilitas petahana untuk mendapatkan kenaikan elektabilitas mengungguli rival politiknya Prabowo Subianto. Hal ini berdasarkan survei yang dirilis oleh Populi yang melaksanakan survei pada tanggal 20 sampai dengan 27 Januari 2019 yang lalu.

Mitra Kebab Baba Rafi

Kebab Baba Rafi kembali merentangkan sayapnya untuk emngekspansi bisnisnya kembali keluar negeri yakni India ditahun 2019 ini. Pembukaan gerai di India ini nantinya akan diawali dengan uji coba rasa dan kecocokan cita rasa penikmat kebab di India. Akan tetapi, secara umum cita rasa dan selera India dan Indonesia tidaklah berbeda. Brand Marketing Communication Kebab Turki Baba Raffi, Adnan Rival mengaku optimis atas respon pasar negeri Bollywood yang nantinya akan merespon positif.
Kebab Baba Rafi
Kebab Baba Rafi

Selain cita rasa masakan yang mirip, industri kuliner India juga sedang mengalami pertumbuhan yang pesat yakni mencapai 22% per tahunnya. Pada akhir tahun 2018, pendapatan perusahaan kebab turki abba rafi secara YoY atau year on year mengalami pertumbuhan sebesar 25%. Pertumbuhan perusahaan ini ditopang oleh berkembangnya semua lini bisnis baik dari waralaba, proyek, royalti, dan juga operasional.

Kebab turki baba rafi diketahui juga akan menutup dan emnambah gerainya secara proposional untuk dapat mengimbangi permintaan pasar dan kelancaran bsinisnya. Setidaknya 20% sampai dengan 25% gerainya akan ditutup dan sebanyak 200 gerai baru akan dibuka.

Alasan Millenial Pilih Jokowi-Ma’ruf

Pemilih Millenial dalam kontes pemilihan umum presiden dan calon wakil presiden berdasarkan survey yang diselenggarakan oleh Populi banyak memilih pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Untuk diketahui, survei populi dilaksanakan pada anggal 20 sampai dengan 27 Januari 2019 dengan melibatkan sebanyak 1486 responden yang tersebar di sebanyak 150 kabupaten / kota Indonesia.
Millenial
Millenial

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling atau dipilih secara acak dan bertingkat. Dalam survei ini juga menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan / margin of error sebesar 2,53%.

Berdasarkan survei populi yang dikeluarkan pada hari kamis tanggal 7 Februari 2019, menghasilkan bahwa pasangan capores cawapres jokowi - Ma'ruf dinilai unggul di kalangan para kaum milenial maupun non milineal dengan perolehan suara sebanyak 50% untuk usia milenial (kurang dari sama dengan 34 tahun). Sementara sebanyak 38,1% memilih pasangan capres cawapres Prabowo - sandi, dan sisanya sebanyak 11,9% tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu.

Bagaimana Indonesia Jadi Negara Maju

Negara Maju, merupakan impian tiap negara di dunia tidak terkecuali Indonesia. Nawir Messi, Ekonom Senior dari INDEF (institue for Development of Economics and Finance) mengatakan bahwa Indonesia bisa lolos dan mengatasi permasalahan jebakan pendapatan menengah atau yang biasa disebut middle income trap dan menjadi negara maju atau negara dengan berpendapatan tinggi.
Negara Maju
Negara Maju

Akan tetapi untuk mencapai itu semua, Nawir menyebutkan Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% per tahun setidaknya hingga tahun 2030 mendatang. Nawir juga menyebutkan bahwa Hal ini bukanlah perubahan yang kecil, akan banyak sekali tantangan yang dihadapi untuk dapat mendorong perkeonomian sampai naik kelas.

Nawir juga menjelaskan bahwa pemerintah perlu meningkatkan gairah pertumbuhan investasi atau PMTB (Pembentuk modal tetap bruto) yang bertujuan untuk mendongkrak tumbuh kembangnya perekonomian nasional dari yang sebelumnya meoderat dikisaran 5% saja. Nawir menuturkan setidaknya PMTB perlu meninggi sebesar 1.481 triliun rupiah atau tumbuh sebesar 43,03% dibandingkan tahun 2018 agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5%.

Pemilih Muslim Naik Ke Prabowo

Elektabilitas Jokowi dinilai turun dikalangan Pemilih Muslim. Meskipun dinilai tetap unggul berdasarkan survei yang dilakukan oleh Populi, lain halnya dengan survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebtukan bahwa elektabilitas Jokowi dikalangan para pemilih muslim mengalami penurunan.
Pemilih Muslim
Pemilih Muslim

Meskipun mengalami penurunan elektabilitas dikalangan pemilih muslim, akan tetapi elektabilitas Jokowi tetap tinggi dan unggul dikalangan pemilih muslim daripada elktabilitas Prabowo Subianto. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa elektabiltas Jokowi dimata para pemilih muslim adalah sebesar 49,5% atau turun sebesar 3,2% jika dibandingkan dengan posisi elektabiltasnya pada bulan Agustus 2018 yang mencapai persentase sebesar 52,7%.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo - Subianto dimata pemilih muslim mengalami kenaikan sebesar 7,2% yakni menjadi 35,4% jika dibandingkan dengan elektabilitas Prabowo pada posisi bulan Agustus 2018 yang lalu. Dengan adanya kenaiakn elektabiltas Prabowo dimata pemilih muslim maka jarak ketertinggalan suara pemilih kian menipis yakni hanya sebesar 17,3%. Survei ini dilakukan pada tanggal 18 sampai dengan 25 Januari 2019 dnegan melibatkan sebanyak 1.200 responden.

Inilah Insentif Gojek Singapura

Insentif Gojek untuk mitra pengemudi yang ada di singapura akan mengalami penurunan. Meskipun terhitung baru melayani transportasi online di singapura sejak bulan november 2018, Gojk terlihat akan memulai perhitungannya dalam hal pemebrian tarif promo.
Insentif Gojek
Insentif Gojek

Berdasarkan laporan dari CGS-CIMB Securities Singapore, Gojek bisa saja menghabiskan sebanyak 300 juta dolar singapura atau sebesar 3,1 triliun rupiah dalam setahun hanya untuk insentif mitra pengemudinya di singapura. Di dalam perhitungan ini, Gojek sudah memperkirakan pengurangan insentif untuk mitra pengemudi goejk dan kenaiakn tarif sebesar 30% untuk penumpangnya.

Lawrence Loh, Profesor di Sekolah Bisnis Universitas Nasional Singapura menyampaikan kepada TODAY, media lokal setempat pada bulan desember yang lalu bahwa era subsidi atau bakar uang dengan cara memberikan promo harga adalah suatu persoalan angka saja. Menruut Lawrence, Gojek juga perlu untuk mengkaji bisnis dalam jangka panjang. Daripada membakar uang untuk memberikan subsidi, Menurut Lawrence, sebaiknya Gojek harus dapat bersaing sehat dengan cara memberikan banyak layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat pasarnya, dneganc ara ini lawrence yakin konsumen akan memilih Gojek.